Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Konsolidatif Pascapidato Yellen

Kompas.com - 12/02/2014, 08:10 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah diproyeksikan kembali bergerak dalam rentang tipis cenderung konsolidatif pascapidato Gubernur The Federal Reserve, Janet Yellen, di Amerika Serikat. Pergerakan mata uang di negara-negara Asia menjadi sentimen bagi rupiah hari ini.

Dalam pidatonya, Yellen masih berkomitmen untuk memandu laju tapering. Seperti Bernanke, Yellen terus mengatakan bahwa data ekonomi, terutama penyerapan tenaga kerja, akan menjadi acuan utama the Fed.

Selepas pernyataan Yellen, euforia mendorong penguatan pasar saham tetapi yield US Treasury justru naik ke 2,725 persen. Kemarin para pelaku pasar kembali menahan diri mentransaksikan rupiah seiring antisipasi terhadap pidato perdana Jennet Yellen sebagai Gubernur The Fed.

Di sisi lain, rilis kenaikan house price secara tahunan Australia berimbas pada naiknya nilai tukar dollar Australia.  Begitu pun dengan poundsterling yang juga menguat seiring rilis penjualan ritel Inggris yang menunjukkan akselerasi.

"Hari ini pasar Asia menunggu neraca perdagangan China yang diperkirakan memburuk. Optimisme dari pasar saham AS akan menular tetapi data China bisa mengganggu," kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta.  

Ia memroyeksikan optimisme masih ada tetapi laju penguatan rupiah akan berkurang. Kurs rupiah NDF satu bulan menguat bersama-sama dengan mata uang lain di Asia sore kemarin. JISDOR masih di tahan di atas Rp 12.100 per dollar AS menjelang BI rate besok. Tidak ada pengetatan berarti di pasar keuangan melihat JIBOR ON yang bertahan di 5,88 persen. 

Sementara menurut riset Trust Securities, rupiah di bawah support Rp 12.172 per dollar AS. Hari ini rupiah diproyeksikan ada di rentang  Rp 12.185-12.168 per dollar AS (kurs tengah BI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com