Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, IHSG Konsolidatif pada Awal Pekan

Kompas.com - 17/02/2014, 07:36 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan bergerak konsolidatif setelah mampu bertahan di level 4.500 pada awal pekan ini, Senin (17/2/2014). Peluang kenaikan indeks akan berhadapan dengan tekanan ambil untung pascakenaikan pekan lalu.

Sentimen positif datang dari bursa Wall Street. Laju bursa saham AS menghijau sepanjang pekan kemarin. Hampir sama dengan bursa saham Eropa, laju bursa saham AS pun masih dapat menguat tetapi diperkirakan mulai terbatas dengan para pelaku pasar mencoba bereaksi positif jelang pidato perdana Janet Yellen sebagai Gubernur The Fed.

Seusai pidato perdana Gubernur baru The Fed, Janet Yellen, laju bursa saham AS kembali melanjutkan penguatan. Dalam pidato tersebut disampaikan penarikan stimulus tetap akan dilakukan dengan komitmen mewujudkan full employment dan menargetkan pencapaian inflasi AS hingga 2 persen.

Namun, setlah menguat selama beberapa hari, laju bursa Amerika Serikat fluktuatif cenderung melemah meski masih mencoba berathan di area positif. Selain respons atas pidato Yellen, kondisi tersebut juga merupakan imbas dari kabar positif terkait makroekonomi Eropa maupun China.

IHSG selama sepekan kemarin menguat 41,38 poin (0,93 persen), meski lebih rendah dari kinerja pekan sebelumnya yang naik 47,91 poin (1,08 persen). Semua indeks utama menghijau yang dipimpin indeks DBX (1,03 persen) dan diikuti indeks MBX (0,91 persen) dan LQ45 (0,87 persen).

Riset Trust Securities memerkirakan IHSG pekan ini akan berada pada rentang support 4.432 hingga 4.455 dan level resisten antara 4.521 hingga 4.530. IHSG membentuk pola menyerupai three white soldiers di atas middle bollinger bands.

MACD diperkirakan tetap uptrend dengan histogram positif yang memanjang. Adapun RSI, William's %R, dan Stochastic masih uptrend terbatas. Laju IHSG yang melampaui kisaran target resisten (4.476-4.489) yang karenanya diperkirakan masih akan memberikan potensi yang baik bagi IHSG bila ingin kembali melanjutkan kenaikan.

Namun, keinginan profit taking investor bisa saja menghambat potensi kenaikan lanjutan IHSG. Laju IHSG pun dikhawatirkan cenderung menguat terbatas. Diharapkan sentimen yang ada masih memberi kesempatan IHSG bertahan positif.

Sementara riset Asjaya Indosurya Securities memerkirakan rentang IHSG pada awal pekan ini di level 4.484–4.563. Konfirmasi IHSG yang menembus resistance kuat pada 4.510 benar-benar menunjukkan kekuatan IHSG untuk naik masih cukup besar dan bertambah kuat.

Dari hasil konfirmasi tersebut, menurut Asjaya, pola uptrend masih terjaga dengan baik dan target berikutnya ada pada resistance 4.611 sebagai titik konfirmasi kedua untuk pola uptrend jangka menengah IHSG.

Support saat ini menurut Asjaya masih terjaga aman pada 4.484 dan IHSG berada dalam fase akumulasi. Potensi kenaikan masih terlihat pada pergerakan IHSG menuju resistance terdekat pada level 4.563. Saham-saham pilihan adalah CMNP, DSNG, SMMT, BBNI, BBCA, UNVR, ASII, EXCL, TOTL, ADES, dan DSNG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com