Hingga akhir tahun ini diperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp 10.000 per dollar AS. "Ingat, rupiah itu terjungkal 20,7 persen. Kalau tahun ini menguat 10 persen, kan netto-nya masih melemah," kata Faisal di Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Dia menyayangkan pernyataan pejabat yang menyebutkan rupiah menguat terlalu cepat. "Kayaknya ada yang enggak rela rupiah menguat cepat," sambung dia.
Penguatan rupiah yang terjadibelakangan ini didorong perbaikan defisit neraca transaksi berjalan. Khusus dari sektor jasa-jasa, sektor pariwisata akan menunjukkan kinerja menggembirakan.
Jika sepanjang tahun lalu target 8,8 juta kunjungan wisman terlampaui, maka pada tahun ini dia optimistis kunjungan wisman mencapai 9,5 kunjungan. Menurut Faisal, secara historis kunjungan wisman meningkat saat pemilu.
Faktor kedua adalah beralihnya destinasi wisata manca dari Thailand ke Indonesia. Sebagaimana diketahui, kondisi politik Thailand sedang tak kondusif. "Industri Thailand juga banyak yang pindah ke Indonesia. Ini tecermin dari penurunan impor bahan baku penolong seperti kendaraan bermotor dan bagian-bagiannya," kata Faisal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.