Dua helatan besar itu diperkirakan bakal mendorong laju konsumsi kopi di dalam negeri. Sementara itu, kondisi cuaca juga turut menyumbang penurunan produksi kopi.
Mengutip Bloomberg, Kamis (20/2/2014), Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia memproyeksikan permintaan kopi dari pasar domestik akan naik 7,5 persen per tahun. Level tersebut mengalami kenaikan dari sekitar 5 persen per tahun.
Turunnya pasokan tersebut dirasakan oleh produsen minuman instan, Nestle SA, sehingga mendorong naiknya harga komoditas tersebut di pasar berjangka.
Dalam kaitannya dengan pemilu di Indonesia, kampanye akan mendorong naiknya konsumsi berbagai komoditas, mulai dari beras, gula dan kopi. Piala Dunia juga akan mengerek permintaan yang ada di pasar dalam negeri.
“Tahun ini merupakan tahun politik, di mana sektor industri makanan dan minuman akan mendapatkan banyak keuntungan," ujar Hutama Sugandhi, Ketua Asosiasi EKsportir Kopi Indonesia.
Analis dari Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) Wellian Wiranto menyatakan kampanye akan mendorong naiknya konsumsi berbagai komoditas, mulai dari beras, gula dan kopi. Piala Dunia juga akan mengerek permintaan yang ada di pasar dalam negeri.
“Secara umum, kami melihat konsumsi masyarakat menjadi kunci utama bagi perekonomian Indonesia. Kami akan mencermati sejumlah dampak dari naiknya suku bunga acuan," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.