Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citilink Berancang-ancang Garap Rute Regional

Kompas.com - 20/02/2014, 19:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Maskapai penerbangan berbiaya murah, Citilink, terus menggenjot bisnis penerbangannya, dengan memperlebar layanan ke pasar regional.

Chief Executive Officer Citilink, Arif Wibowo, memaparkan tren penerbangan murah (low cost carrier/ LCC) semakin menguat. Untuk itu, perseroan menyiapkan diri untuk menyambut ASEAN Opensky Policy sebagai konsekuensi dari terbentuknya masyarakat ASEAN.

“Di Indonesia, pertumbuhan pasar LCC meningkat tajam, dan menjadi pasar yang sangat bertumbuh pesat. Ini bisa dilihat dari jumlah pesawat LCC yang mencapai 200 unit hingga akhir tahun 2013,” kata Arif dalam keterangan resminya, Kamis (20/2/2014).

Arif menyampaikan hal itu dalam seminar penerbangan yang dihelat di Singapura. Acara itu merupakan ajang pelaku usaha penerbangan untuk mengembangkan bisnis dan memperluas akses pasar.

Dia menyebutkan, bisnis penerbangan LCC di Asia Pasifik memperlihatkan kecenderungan yang terus meningkat pesat, terutama di kawasan Asia Tenggara yang diikuti penambahan jumlah armada  yang mencapai 500 unit pesawat LCC pada 2013.

“Citilink sendiri dalam 15 bulan mampu menerbangkan 8 juta penumpang. Ini menunjukkan kerja serius Citilink dalam menggarap pasar domestik,” katanya.

Selain Arif Wibowo, pembicara lainnya dalam acara itu adalah Barathan Pasupathi (CEO Jetstar Asia),  Patee Sarasin (CEO Nok Air, Thailand), Campbell Wilson (CEO Scoot), dan Ken Choi (CEO Jeju Air, Korea Selatan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com