Kepada The Star, Chief Hup Seng, Datuk Keh (Kerk) Chu Koh bilang, pihaknya telah menerima beberapa proposal bisnis dari pengusaha untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Namun, kata dia, proposal yang diajukan calon mitranya itu belum berpengalaman di bidang bisnis biskuit.
"Investor besar itu punya dukungan keuangan yang kuat, tetapi tidak punya pengalaman dalam pembuatan biskuit ," jelas Keh kepada StarBiz usai menggelar RUPSLB perusahaan Selasa lalu (18/2/2014).
Saat ini, perusahaan sedang membahas pengajuan penawaran dari pengusaha Indonesia itu. "Terlepas dari mitra yang tepat, kami juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti lokasi pabrik, power supply ,dan infrastruktur,'' jelas Keh.
Ia menjelaskan, rencana ekspansi ke Indonesia itu merupakan bagian dari rencana bisnis untuk menyambut ASEAN Economic Community (AEC) tahun 2015 mendatang.
"Indonesia punya pasar domestik yang besar, dan memiliki pijakan yang kuat di Indonesia pasti akan membantu untuk meningkatkan pendapatan kami untuk jangka panjang ,'' kata Keh.
Namun, ia menerangkan, untuk mendirikan pabrik biskuit di Indonesia akan memiliki tantangan atas kenaikan bahan baku serta infrastruktur listrik. Informasi saja, bahan baku biskuit terdiri dari tepung terigu, susu, ekstrak minyak sawit, bahan bakar, gula, dan kemasan. (Asnil Bambani Amri)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.