Laba bersih itu setara dengan Rp 905 per saham dasar meningkat dari Rp 817 pada akhir 2012. Dari sisi pendapatan, perseroan berhasil mencatat sebesar Rp24,5 triliun, tumbuh 25 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 19,5 triliun. Total volume penjualan pada tahun tersebut sebesar 27,81 juta ton, meningkat 27 persen dibanding 2012 yang mencapai 21,9 juta ton.
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto dalam keterangan resminya, Minggu (23/2/2014) menjelaskan terdapat sejumlah fase penting sepanjang tahun lalu, di antaranya pembentukan strategic holding PT Semen Indonesia (Persero) yang membawahi empat anak usaha, yaitu PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, PT Semen Gresik, dan Thang Long Cement Vietnam.
Selain itu, perseroan juga memulai operasi komersial Pabrik Semen Tonasa V, mematangkan ekspansi melalui pembangunan pabrik baru Indarung VI di Padang dan merintis pendirian pabrik baru di Rembang Jawa Tengah yang masing-masing berkapasitas 3 juta ton semen per tahun.
"Ini sekaligus memperkokoh posisi Perseroan sebagai market leader di industri semen nasional, serta menunjukkan konsistensi perseroan dalam menciptakan profitabilitas yang optimal di tengah semakin ketatnya kompetisi," ujar Dwi Soetjipto.
Menurut Dwi, perseroan berupaya menghindari kenaikan harga jual dengan cara melakukan inovasi guna meningkatkan efisiensi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.