Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank BUMN Catat Kenaikan Kredit Bermasalah Pasca-Bencana Alam

Kompas.com - 03/03/2014, 17:35 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank-bank BUMN melaporkan kredit bermasalah alias kredit macet (non performing loan/NPL) kepada Komisi XI DPR pasca bencana alam yang melanda Tanah Air, antara lain erupsi Gunung Sinabung, banjir bandang di Sulawesi Utara, dan erupsi Gunung Kelud.

Akibat bencana alam tersebut, banyak debitur yang kreditnya bermasalah sehingga berbuah kerugian kepada perbankan. Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan dari 6.000 debitur di daerah Manado, sebanyak 3.401 debitur nasabah merupakan korban banjir bandang.

Budi Gunadi mengungkapkan, 10 persen dari total kredit yang disalurkan perseroan di Manado berasal dari debitur yang terkena bencana.

"Di Manado total eksposur kredit Rp 2,6 triliun dengan NPL 5 persen. Sebagian besar debitur berprofesi sebagai pedagang. Ini 10 persen dari total kredit Bank Mandiri di Manado," kata Budi di Gedung DPR, Senin (3/3/2014).

Terkait erupsi Gunung Sinabung menurut Budi merupakan penyumbang potensi kerugian paling kecil karena daerah yang terkena dampak bencana cenderung terpencil dengan NPL 0,84 persen.

Pada kesempatan sama, Direktur Utama BTN Maryono mengatakan bencana Sinabung menimbulkan kredit bermasalah dengan total outstanding Rp 373 juta. Adapun KPR outstanding dari petani, wiraswasta, pegadai di Perumahan The Green Residence Brastagi mencapai Rp 3,44 miliar.

"Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih bisa di tempati tapi harus dibangun kembali," jelasnya.

Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan perbankan akan menempuh cara masing-masing untuk mengurangi risiko kredit bermasalah pasca bencana alam.

"Upaya yang ditempuh mulai dari pembebasan pembayaran bunga dan pokok, perpanjangan jangka waktu kredit, pengurangan suku bunga kredit, pengurangan tunggakan kredit, pertambahan fasilitas hingga hapus buku," ujar Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com