“Di mana pun, kalau ada eksplorasi itu akan kami dorong. Mudah-mudahan ketemu. Ekplorasi itu kan coba-coba namanya. Eksplorasi itu risikonya besar dan investasinya juga besar,” ujar Jero, Selasa (4/3/2014).
Hal itu diungkapkan Jero menanggapi kabar yang beredar di media sosial mengenai dijualnya Gunung Ciremai kepada pemegang konsesi wilayah kerja pertambangan panas bumi, Chevron. Adapun nilai penjualan tersebut mencapai Rp 60 triliun.
Sementara itu, staf khusus kepresidenan Andi Arief di Jakarta seperti dikutip dari situs setkab.go.id mengatakan beredarnya isu mengenai penjualan Gunung Ciremai itu sedikit banyak berhubungan dengan Pemilihan Umum 2014.
“Tidak ada kebijakan atau dalam rencana sekalipun untuk menjual Gunung Ciremai kepada Chevron dengan harga Rp 60 triliun. Di sidang kabinet maupun statemen langsung dari Presiden, para menteri dan yang berwenang tidak ada rencana itu,” ujar Andi.
Ia meminta agar berita hoax itu segera dihentikan, dan sumber pertama berita yang meresahkan ini agar meralat segera semua praduga yang meresahkan soal isu penjualan Gunung Ciremai itu.
Andi Arief menegaskan, memang ini menjelang Pemilihan Umum (Pemilu). Namun ia menegaskan, masih banyak cara terhormat yang dapat dilakukan, bukan dengan menyebar berita seperti itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.