Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan setidaknya ada beberapa faktor yang melatari target penyaluran kredit perseroan tersebut.
"Pertama, ada pengarahan dari regulator, BI dan OJK, mengharapkan pertumbuhan kredit tahun 2014 tidak terlampau tinggi. Itu disebabkan kalau itu terus dipacu, di sisi lain likuditas pasar makin ketat. Itu bisa memacu overheating ekonomi dan suku bunga tak terkendali. Diharapkan perbankan menyeauaikan kondisi ini," kata Jahja di Jakarta, Rabu (5/3/2014).
Oleh karena itu, Jahja mengaku perseroan tidak memasang angka target pertumbuhan kredit yang fantastis untuk tahun 2014 ini, yakni antara 13 hingga 15 persen. Namun demikian, Jahja mengatakan pihaknya akan tetap mencermati kondisi makroekonomi, khususnya di kuartal II dan III.
"Pinjaman konsumen kita agak tahan diri, baik KPR dan KKB (kredit kendaraan bermotor) kita coba redam. Karena kalau terjadi sesuatu di ekonomi, sektor-sektor ini akan kena dampak. Kita coba slowdown, kita amati terus," jelas Jahja.
Portofolio kredit BCA terdiversifikasi dengan komposisi kredit korporasi sebesar 33 persen, kredit komersial dan UKM 39,2 persen, serta kredit konsumer 27,8 persen pada tahun 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.