"Otomotif Korea di Indonesia itu cuma 2 persen. Market segmennya didominasi Jepang 90 persen. Jadi kalau dia berfikir (tidak) investasi otomotif, tentu kita bisa mengerti," ujar Hidayat, di Jakarta, Senin (10/3/2014).
Hidayat menambahkan, investor asal Korea tentu bakal memperhitungkan untung-rugi jika berinvestasi di pasar yang telah dikuasai Jepang. Ia juga mengatakan, tentunya pemerintah tidak akan merengek ke pihak Korea untuk mau masuk ke industri otomotif.
"Kan kita tidak bisa memaksakan satu jenis investasi yang prospeknya buat dia jelek dan tidak bermanfaat," imbuh mantan ketua umum Kadin Indonesia itu.
Di sisi lain, dia justru berharap Korea bisa masuk ke industri elektronika, petrokimia, baja, serta hilirisasi mineral tambang. Sementara itu, industri alutsista atau pertahanan juga diharapkan tumbuh dari kerjasama IK-CEPA yang diteken antara Indonesia-Korea Selatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.