Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Serbu Pasar Keuangan Indonesia

Kompas.com - 12/03/2014, 09:26 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pasar finansial Indonesia kian memikat investor asing. Setelah serbuan investor Amerika, Eropa dan Negeri Jiran, Jepang mulai melirik industri keuangan, pasca Sumitomo Mitsui Banking Corp membeli saham Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) tahun lalu. Negara tetangga Jepang, Korea Selatan (Korsel) juga agresif.

Woori Bank, misalnya, tengah memfinalisasi akuisisi 27 persen saham Bank Saudara milik Arifin Panigoro. "Kami menargetkan laporan akuisisi disampaikan secepatnya di semester I/2014," kata Denny N. Mahmuradi, Direktur Ritel Bank Saudara.

Senin (10/3/2014) lalu, Hana Financial Group menggabungkan dua anak usahanya: Korean Exchange Bank (KEB) Indonesia dan Bank Hana.

Kabar terkini, Shinhan Bank berniat membeli 40 persen saham Bank Metro Express. Sumber KONTAN di Bank Indonesia (BI) menyebutkan, rencana Shinhan itu sejatinya sejak 2012. "Tepatnya Desember 2012," ujar sumber tersebut.

Shinhan bahkan sudah meneken rencana pembelian 40 persen saham Bank Metro Express. Saat ini, sebanyak 99,99 persen saham milik PT Metro Panca Gemilang. Kini, proses akuisisi ditangani Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami belum menerima permohonan Shinhan," kata Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK.

Yang jelas, kata sumber tadi, bank kedua terbesar di Korsel ini berencana serius berbisnis di Indonesia. Potensi pasar dan banyaknya perusahaan Korsel di Indonesia menjadi penyebab. Jika aturan akuisisi membolehkan kepemilikan 100 persen, Shinhan mengaku segera menyelesaikan akuisisi itu hingga menguasai Bank Metro. "Cuma aturannya hanya boleh 40 persen dulu, kalau serius dan berkomitmen bagus, baru boleh tambah," ujar pejabat BI itu.

Hingga kemarin, manajemen Bank Metro belum bisa dimintai konfirmasi. Berdasarkan data BI, laba Bank Metro pada 2013 tumbuh 39 persen year on year menjadi Rp 9,57 miliar. Adapun asetnya mencapai Rp 805 miliar. Hana Financial juga bertekad membesarkan bisnis di Indonesia. Direktur Bank KEB Hana, Bayu Wisnu Wardhana, merger kali ini untuk memenuhi aturan single presence policy. Ke depan, Bank KEB Hana juga berencana akuisisi demi memperbesar bisnisnya.

"Targetnya, tahun 2020, kami harus masuk 10 bank besar di Indonesia," ujar Bayu. Apalagi, investor Korsel menjadi tiga besar investor asing yang banyak membenamkan dana di Indonesia. "Ini captive market bagi pebisnis bank dari Korea," ujar Bayu. Ditambah potensi tenaga kerja Indonesia di Korsel bisa mendongkrak bisnis remitansi. Investor Korsel juga agresif menyerbu bisnis sekuritas dan bisnis asuransi. (Titis Nurdiana, Dessy Rosalina, Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com