Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/03/2014, 10:21 WIB
|
EditorErlangga Djumena

SEMARANG, KOMPAS.com — Ground breaking Pipa Gas Bumi di Tambak Lorok Semarang Utara, Kota Semarang, oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan akan berdampak secara langsung pada pasokan gas di Kota Semarang. Kota Semarang pun tidak akan kekurangan energi.

Kepala Komunikasi Korporat PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Ridha Ababil mengatakan, dengan adanya pipa gas tersebut, Kota Semarang ke depan tak akan kekurangan pasokan gas. Pasalnya, seluruh upaya dilakukan untuk mengembalikan jalur pipa gas di Semarang.

Salah satu yang dilakukan adalah melalui jalur finalisasi gas dari Jawa Timur ke Semarang, Cirebon ke Semarang, dan dari Kalimantan Timur ke Semarang.

“PGN diminta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk membantu percepatan pasokan gas dari lapangan gas Kepodang ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok. Dengan begitu, ketahanan energi di Kota Semarang akan terjamin. Tidak perlu lagi energi minyak atau elpiji,” kata Ridha, Kamis (13/3/2014) malam.

Ia mengatakan, adanya pasokan gas dari Kepodang ke PLTGU akan membantu mengurangi biaya subsidi, sekaligus menghidupkan jaringan pipa yang sudah ada sebelumnya.

Selain menyambungkan ke Semarang, PGN juga berencana akan membangun jaringan pipa gas dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Ada tiga koridor yang akan dilalui jaringan distribusi gas. Koridor I meliputi wilayah Kendal – Semarang – Demak sepanjang 48 km dengan pipa 16 inci. Koridor II sepanjang 34 km meliputi wilayah Ungaran dengan pipa yang sama. Sementara Koridor III sepanjang 235 km melalui wilayah Solo Raya, Pati, dan Pekalongan.

“Kami berharap masyarakat di Jawa Tengah bisa memanfaatkan energi yang ramah lingkungan, dengan harapan ada industri baru di masyarakat setelah adanya gas ini. Selain itu, pembangunan ini butuh waktu panjang, jadi ini benar-benar untuk kepentingan masyarakat Jateng,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Saleh Abdurrahman mengaku, di Jawa Tengah masih menyimpan potensi gas yang sangat besar. Pihaknya juga ingin menjadikan gas sebagai komoditas utama. “Kami pengin gas back to nature,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Saham-saham di Wall Street Menghijau

Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Saham-saham di Wall Street Menghijau

Whats New
[POPULER MONEY] Kala Sri Mulyani Singgung Nama Gayus | Pemerintah Bukan Melarang Thrifting, tetapi...

[POPULER MONEY] Kala Sri Mulyani Singgung Nama Gayus | Pemerintah Bukan Melarang Thrifting, tetapi...

Whats New
Jabatan Mari Elka di Bank Dunia Berakhir, Dubes AS: Dia Bukan Sosok Sembarangan di Perekonomian RI

Jabatan Mari Elka di Bank Dunia Berakhir, Dubes AS: Dia Bukan Sosok Sembarangan di Perekonomian RI

Whats New
Lebaran 2023, Penumpang di 15 Bandara AP I Diprediksi Naik Jadi 3,38 Juta

Lebaran 2023, Penumpang di 15 Bandara AP I Diprediksi Naik Jadi 3,38 Juta

Whats New
Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Rilis
Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Whats New
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Whats New
Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Whats New
Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Whats New
Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Rilis
Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Rilis
Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Whats New
'Thrifting' Dinilai Merusak Pasar UMKM

"Thrifting" Dinilai Merusak Pasar UMKM

Whats New
TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan 'Thrifting'

TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan "Thrifting"

Whats New
Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+