"Jokowi beda, Jokowi dianggap membawa perubahan," kata ekonom Aviliani kepada Kompas.com, Jumat (14/3/2014).
Kendati demikian, dia melihat ekspektasi tersebut sejatinya hanyalah bersifat jangka pendek, kecuali PDI-P bisa menyusun dan menawarkan visi-misi perekonomian Indonesia yang jelas. Aviliani menambahkan, pekerjaan rumah terbesar ekonomi Indonesia adalah mengurangi defisit transaksi berjalan (cad). Pekerjaan lainnya adalah menekan defisit perdagangan barang dan defisit neraca jasa yang kian menganga.
"Jadi Presiden tidak semudah yang dibayangkan. Ini kita bicara antara harapan dan kenyataan. Kenyataannya kita masih punya banyak PR. Menurut saya, menguatnya rupiah dan IHSG itu hanya short term aja," tukasnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan, merespon majunya Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDIP, hari ini, Jumat. Indeks ditutup melompat sebesar 3,22 persen atau 152,47 poin menjadi 4.878,64.
Demikian juga nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang menguat pada perdagangan sore hari ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.