Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukopin Syariah Gagal Himpun Dana Haji

Kompas.com - 26/03/2014, 14:35 WIB
Bambang Priyo Jatmiko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Bukopin (BSB) kelihatannya harus menelan pil pahit setelah Kementerian Agama menolak bank ini menjadi Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH).

Bagaimana tidak? BSB sudah 7 tahun menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan haji. Itu artinya, dana yang berhasil dihimpun perseroan sejak masih berstatus unit usaha PT Bank Bukopin Tbk terpaksa dilempar ke bank syariah atau bank dengan unit usaha syariah lain.

“Kami terbentur masalah permodalan. Ternyata, Kementerian Agama memberi kriteria modal minimum harus Rp 500 miliar, itu belum terpenuhi sewaktu kami mengajukan izin,” ujar Riyanto, Direktur Utama BSB, Rabu (26/3/2014).

Ketika itu, sambung dia, perseroan baru memupuk modal Rp 355 miliar atau kurang Rp 155 miliar dari yang diisyaratkan Kementerian Agama. Karenanya, induk usaha BSB saat ini menggenjot permodalan.

Tahun lalu, BSB menerima suntikan modal Rp 100 miliar. Namun, penambahan modal itu juga belum mendapatkan restu dari regulator. Tahun ini, direncanakan akan ada penambahan modal lagi untuk meloloskan BSB sebagai BPS-BPIH.

Tetapi, belum dapat dipastikan kapan dan berapa jumlahnya. “Yang pasti, kami akan mengajukan izin kembali untuk dapat menjadi BPS-BPIH. Syarat modal Rp 500 miliar akan kami penuhi segera,” tutur Riyanto.

Sekadar informasi saja, sebelumnya, BSB melalui Bank Bukopin menyelenggarakan tabungan haji. BSB mengajukan izin sebagai BPS-BPIH guna menerima limpahan tabungan haji dari induknya. Sayangnya, usaha itu sia-sia.

Pemerintah mengumumkan, hanya 17 dari total 24 bank syariah dan unit usaha syariah yang menjadi bank penerima setoran. Padahal, Riyanto mengklaim, pihaknya telah membangun sistem dan infrastruktur dan telah terkoneksi dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat).

Nah, sebelum memperoleh izin, BSB terpaksa mengalihkan dana yang berhasil dihimpunnya selama tujuh tahun, serta memindahkan nasabah calon jemaah haji yang ada (existing). “Tetapi, berapa jumlahnya, saya tidak hafal,” pungkasnya. (Christine Novita Nababan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com