Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hiswana Minta Kendaraan BBG Masuk LCGC

Kompas.com - 27/03/2014, 14:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomo Hadi meminta  kendaraan bermotor yang mengkonsumsi bahan bakar gas (BBG) bisa dikategorikan dalam Low Cost Green Car (LCGC), karena kendaraan tersebut ramah lingkungan.

"Kendaraan BBG harus masuk dalam LCGC," ujar Eri dalam seminar tentang CNG, di Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Artinya, kendaraan BBG bisa dibebaskan dari pajak pertambahan nilai sebesar 10 persen, sebagaimana LCGC.

Eri mengatakan, konversi bahan bakar minyak ke BBG sudah menjadi keharusan untuk menekan impor. Ia pun menegaskan, Hiswana Migas siap membangun infrastruktur SPBG jika market terbentuk.

Hiswana mengapresiasi apa yang sudah dilakukan kementerian ESDM seperti mempercepat sarana pasokan gas, juga mempersiapkan harga, sekitar 4,72 dollar AS per MBTU. Sayangnya, lanjut Eri, kementerian lain yang berkaitan dengan program ini justru mengeluarkan kebijakan program mobil murah yang menambah konsumsi BBM. Ini disebabkan mobil yang diproduksi belum dual energy (hybrid).

"Sebetulnya yang saya harapkan adalah kesediaan kementerian lain,karena ESDM sudah melakukan percepatan (konversi)," jelasnya.

"Jadi, jangan impor BBM terus, yang menguntungkan pihak lain," katanya.

Catatan Kementerian ESDM, 6 unit SPBG dibangun melalui APBN pada 2013, dan 12 unit pada 2014. Pada 2013 swasta membangun 2 unit SPBG, sementara pada 2014 sebanyak 17 unit. Pada 2013, pemerintah tidak membangun mobile refueling unit (MRU) melalui APBN, dan baru pada 2014 membangun sebanyak 5 unit. Pada 2013, swasta membangun 1 unit MRU, dan menambah 3 unit MRU di 2014, plus 8 Ecostation.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com