Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Mengatur Keuangan? Ini Penyebabnya

Kompas.com - 28/03/2014, 17:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar orang tidak suka mengatur keuangan. Yang muncul di pikiran mereka adalah mengatur keuangan membosankan dan disiplin dalam pengaturan keuangan pribadi sangat menyebalkan.

Terapis Ashley Rogers mengatakan, sebagian besar persepsi orang terhadap uang adalah terkait pemenuhan terhadap keamanan, kebebasan, kontrol, dan kebahagiaan. Seseorang mengaitkan uang dengan hukuman dan penghargaan (reward and punishment).

"Bila kita berpikir, 'saya akan membeli sesuatu untuk menghadiahi diri sendiri' dan kita tidak punya cukup uang, kita akan mulai panik dan berpikir kita tidak membeli apa-apa untuk diri sendiri. Kita berpikir tidak bisa menghadiahi diri sendiri. Kita merasa tidak bisa punya apa-apa," kata Ashley seperti dikutip dari eHow, Jumat (28/3/2014).

Untuk sebagian orang, uang adalah kebutuhan terpenting. Memiliki uang untuk pensiun berarti aman, tidak punya cukup uang untuk membayar tagihan membuat anda panik dan merasa tak aman. Memiliki gaji yang bagus dan mobil berarti sukses.

Pikiran seperti ini tidak diasosiasikan sebagai perspektif personal. Ketika membuat anggaran, banyak orang mmenempatkan uang ke hal yang menenangkan emosi mereka. Rogers mengatakan bila uang tak disalurkan ke hal yang menenangkan itu, kecemasan pun akan meningkat.

"Ada hal-hal emosional yang belum ditangani, lubang emosional yang belum diisi. Semua penganggaran anda diatur emosi dan bagaimana anda berpikir harus menjalani hidup anda," ujar Rogers.

Di samping itu, bila anda ingin membuat anggaran keuangan, anda harus menghadapi semua kemungkinan yang muncul. Rogers menyarankan untuk melepaskan semua emosi yang ada.

Sebenarnya, yang penting adalah mengatur keuangan tidak semisterius kelihatannya. Namun dalam keadaan di mana ekonomi tidak menentu, ada baiknya anda meninggalkan semua emosi yang ada dalam diri anda dan hadapilah kenyataan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com