Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Logistik, Carmelita Hartoto, di Jakarta, Senin (31/3/2014).
Dia pun menilai, rencana perpanjangan konsesi oleh HPI justru menunjukkan selama 15 tahun Pelindo II tidak belajar dari mitranya tersebut. "Dari sisi kita, kita sangat menyayangkan kalau itu (benar) terjadi. Karena dulu semangatnya akan mengambil alih (JICT) kembali dan operasikan sendiri. Semangatnya itu yang saya denger dulu begitu," lanjut Carmelita.
Dia menambahkan, Pelindo II harusnya bisa belajar dari Hutchison Ports, untuk menjadi perusahaan yang go international hingga merambah negara lain.
Selain itu, pembahasan rencana perpanjangan yang dilakukan sebelum konsesi berakhir juga dinilai merugikan pihak Indonesia. Carmelita menilai, harga jual JICT akan lebih tinggi pada masa konsesi berakhir, ketimbang saat ini. Konsesi oleh HPI sendiri akan berakhir pada 2019.
"Terus terang kita sangat menyayangkan kalau itu terjadi. Kita terus terang lebih senang kalau itu dioperasikan sendiri," katanya.
Sebelumnya diberitakan, pihak Pelindo II berencana memperpanjang konsesi HPI atas JICT. Induk HPI, Hutchison Ports adalah perusahaan milik milioner asal Hong Kong, bernama Li Ka Shing. Saat ini, HPI menguasai 51 persen saham JICT, dan sisanya dikuasai Pelindo II.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.