Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Philip Morris Akhirnya Hengkang dari Australia

Kompas.com - 04/04/2014, 11:37 WIB


SYDNEY, KOMPAS.com -
Selera investor rokok terhadap Australia terus mengempis. Kali ini, Philip Morris International Inc memutuskan hengkang dari Australia. Produsen rokok asal Amerika Serikat (AS) ini bakal menutup pabrik di Australia. Kebijakan ini diambil pasca 60 tahun bercokol di Negeri Kangguru.

"Pabrik di Moorabbin, Melbourne akan ditutup dan akan terjadi PHK massal," ujar John Gledhill, Managing Director Philip Morris untuk Australia, Selandia Baru dan Asia Pasifik, mengutip Bloomberg, Rabu (2/4/2014). Setidaknya ada dua alasan Philip Morris hengkang dari Australia. Pertama, pasar rokok Australia yang kurang menarik. Penjualan Philip Morris terus menyusut dalam satu dekade terakhir.

Kedua, regulasi ketat. Australia merupakan negara dengan aturan paling ketat terhadap indsutri rokok. Produsen rokok wajib memasang bahaya rokok dalam tulisan dan gambar yang besar. Aturan terbaru, produsen wajib memasang gambar bahaya kanker sebesar 75 persen dari total bungkus rokok. Aturan ketat lain, larangan merokok di lingkungan kerja dan kenaikan pajak rokok.

Konsumsi menyusut

Dalam tempo sepuluh tahun, cukai rokok telah meningkat sekitar 60 persen. Dus, konsumsi rokok domestik terus menyusut.

Di tahun 2013, penjualan rokok mencapai 21,1 miliar batang, naik tipis dari 24,9 miliar batang di tahun 2012 yang sebanyak 21 miliar batang rokok. Mengutip data Cancer Council Victoria, konsumsi rokok anjlok menjadi 20 persen di segmen pria dan 16 persen di segmen perempuan, per akhir tahun 2012.

Jumlah ini turun dari 27 persen di segmen pria dan 21 persen di kalangan perempuan di tahun 2011. Keputusan menutup pabrik di Australia diambil Philip Morris setelah mengalihkan sebagian produksi ke Korea Selatan (Korsel). “Industri rokok menyusut di negara maju. Itu sebabnya produsen beralih ke negara berkembang,” ujar Mike Daube, President of the Australian Council on Smoking and Health.

Mengutip data Bloomberg, Brasil, Rusia, India, China dan Indonesia menjadi markas penjualan rokok atau sebesar 56 persen dari total konsumsi rokok dunia. Penjualan global mencapai 3,3 triliun batang rokok di tahun 2012. Di tahun 2007, penjualan rokok mencapai 2,95 triliun.

Kepergian Philip Morris menambah deretan panjang korporasi yang mengungsi dari Australia. Sebelumnya, ada Ford Motor yang hengkang. Alasannya, penguatan nilai tukar Australia terhadap dollar AS mengerek upah tenaga kerja dan beban produksi. (Dessy Rosalina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com