Menurut Muliaman, sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, pertumbuhan kelas menengah yang sangat cepat sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara yang berpotensi besar untuk mengembangkan ekonomi syariah.
"Tetapi itu juga bukan pekerjaan mudah untuk mengembangkan ekonomi syariah. Ada masalah sumber daya insani yang tidak siap mengantisipasi pertumbuhan tersebut," ujar Muliaman Hadad.
Perjalanan ekonomi syariah di Indonesia yang sudah lebih dari 20 tahun telah memberikan banyak pelajaran. Apa yang sudah terjadi selama dua dekade ini, lanjut Muliaman, akan menjadi bekal sekaligus landasan untuk menyusun strategi memasuki periode 20 tahun ke depan agar ekonomi syariah menjadi lebih kuat dan besar.
Dia mengungkapkan, tantangan lain yang dihadapi ekonomi syariah adalah kesadaran masyarakat yang sampai sekarang belum merata. Oleh karena itu, saran Muliaman, perlu sosialisasi yang lebih gencar dan dilakukan terus menerus agar kesadaran masyarakat terbangun secara kuat.
"Kita tidak mungkin mengajak masyarakat untuk menerapkan ekonomi syariah tanpa masyarakat tahu apa itu ekonomi syariah," ujar Muliaman.
Total aset perbankan syariah di Indonesia hingga September 2013 sebesar Rp 227,711 triliun. Sedangkan besar labanya Rp 2,895 triliun. Buku setebal 254 halaman yang diterbitkan Pusat Ekonomi Syariah itu, ditulis oleh Anif Punto Utomo, Guntur Subagja, Ismi Kushartanto, dan Iskandar Zulkarnain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.