Kemarahan itu dituangkannya melalui surat elektronik yang dikirim ke para petinggi redaksi situs berita tersebut.
Menanggapi kabar itu, Sekretaris Perusahaan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) yang juga membawahi viva.co.id, Neil R. Tobing menyatakan bahwa dia belum secara resmi mendapatkan kabar tersebut.
"Namun saya kira tidak benar, Pak Ardi marah gara-gara iklan partai politik PDIP. Kami di sini berdagang, dan semua partai bisa beriklan di kami. Kalaupun ada mundur masal di jajaran redaksi viva.co.id, kami sampai saat ini juga belum mendapatkan surat resminya," ujar Neil saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (8/4/2014).
Dia mengklaim VIVA selama ini lebih banyak menayangkan partai politik di luar Partai Golkar. Hal itu semata-mata karena pertimbangan bisnis. "Beberapa waktu lalu kami dapat teguran dari otoritas penyiaran, dan itu bukan karena iklan Golkar, namun iklan partai lain," lanjutnya.
Terkait dengan mundurnya para petinggi redaksi viva.co.id, Neil menjelaskan hal itu karena yang bersangkutan akan mendirikan usaha sendiri yang juga terkait dengan pemberitaan.
"Pak Nezar (Nezar Patria) dan Pak Wens (Wenslaus Manggut, redaktur pelaksana) sudah mundur beberapa waktu lalu. Tapi untuk Pak Suwarjono (redaktur pelaksana) yang katanya mundur, itu kami belum mendapatkan kabar sampai saat ini," lanjutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.