Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri mengatakan pemilu terbukti menyumbang tambahan penerimaan negara dari sisi cukai rokok. Menurut Chatib, ini terjadi lantaran konsumsi rokok yang besar pada masa kampanye sebelum pemilu.
"Revenue (penerimaan) cukai naik cukup tinggi (di bulan Februari). Karena mungkin di dalam kampanye itu orang-orang membeli rokok," kata Chatib di TPS 11, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014).
Chatib mengungkapkan, pada masa kampanye pra pemilu, banyak terjadi pertemuan kader partai yang mengkonsumsi makanan dan rokok. Ia mengaku karena itulah penerimaan negara dari cukai rokok meningkat cukup tajam. Akan tetapi, ia mengaku tidak ingat angka resmi penerimaan tersebut.
"Saya dapat laporan dari (Direktorat Jenderal) Bea Cukai. Dan itu jenisnya (rokok) yang agak di bawah. Itu kan biasanya pembelian dalam jumlah masal. Itu saja, tapi cukup tinggi," ujarnya.
Lebih lanjut, Chatib mengaku alih-alih ada tambahan sumbangan pertumbuhan ekonomi dari konsumsi sablon kaos menjelang pemilu, penerimaan malah tumbuh dari cukai rokok. "Terus saya kira transportasi cukup naik juga. Kan pada kembali ke dapilnya," kata dia.
Berdasarkan data Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, target penerimaan cukai tahun 2014 sebesar Rp 116,28 triliun atau target bulanan sebesar Rp 9,69 triliun. Adapun realisasi penerimaan bulan Januari 2014 mencapai Rp 8,51 triliun dan Februari 2014 tumbuh signifikan menjadi Rp 12,91 triliun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.