Indeks Wall Street kembali dihantam aksi jual pada perdagangan Kamis (10/4/2014). Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 266,96 poin (1,62 persen) di level 16.170,22 didorong mahalnya valuasi saham dibandingkan perkiraan akan turunnya kinerja para emiten di triwulan pertama tahun ini.
Hal itu, menurut riset MNC Securities, masih ditambah mengecewakannya data ekspor dan impor China bulan Maret yang secara berurutan kembali turun 6,6 persen dan 11,3 persen.
Akan tetapi Indeks yg paling tajam kejatuhannya adalah Indeks Nasdaq yang turun tajam 129,79 poin (3,1 persen) ditutup di level 4.054,11 -level terendah 2 tahun terakhir-. Hal itu akibat mahalnya valuasi saham internet dan bioteknologi yang mempunyai PER 35x, jauh di atas PER S&P 500 dengan PER 17x.
Dari dalam negeri, riset Eastpring Investments melihat hasil sementara perhitungan cepat Pemilu Legislatif telah menimbulkan kekhawatiran pemodal terhadap situasi ketidakpastian yang timbul atas pencalonan kandidat pasangan Presiden dan Wakil Presiden.
"Hal ini diperlihatkan oleh reaksi negatif pasar yang terjadi dengan adanya penurunan IHSG dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. IHSG kemarin anjlok 3,16 persen. Namun demikian, penurunan ini tidak terlalu terlihat pada pasar obligasi Indonesia," sebutnya.
Di lain sisi, kemungkinan Pilpres dua putaran tersebut justru dapat dilihat sebagai hal yang positif bagi perekonomian secara keseluruhan karena diperkirakan masih akan ada efek lanjutan dari consumers spending yang terjadi selama kampanye berlangsung.
Pada gilirannya, hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun di tengah perlambatan perekonomian global.
Koreksi yang cukup tajam pada pasar saham saat ini kembali lagi dapat dilihat sebagai peluang bagi para pemodal untuk menurunkan harga perolehan investasinya setelah sempat tertinggal pada saat terjadinya reli dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini akan bermanfaat bagi nilai investasi para pemodal dalam jangka panjang sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko investasi masing-masing pemodal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.