Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Belum Rencana Bangun Sendiri Pipa Gas Kepodang-Tambak Lorok

Kompas.com - 11/04/2014, 13:23 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangkit listrik Tambak Lorok, Semarang masih menunggu kejelasan pasokan gas dari proyek pipanisasi Kepodang-Tambak Lorok yang dibangun PT Bakrie and Brother dan PT PGN.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Bambang Dwiyanto menuturkan, proyek tersebut sangat penting untuk mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan listrik Jawa-Bali yang rerata setahunnya mencapai 7,5 persen.

Ditemui di kantornya, Jumat (11/4/2014), Bambang menjelaskan, PLTU dan PLTGU Tambak Lorok Semarang saat ini memiliki kapasitas 1.300 megawatt. Sementara ini cukup, namun perlu antisipasi untuk memenuhi konsumsi Semarang.

Meskipun belum ada kejelasan soal pasokan gas dari Kepodang, PLN tetap yakin PGN memegang komitennya yakni merampungkan proyek pada 2015. "Sudah mulai dibangun oleh PGN, kita percaya PGN dananya ada dan jalan," kata Bambang.

Menurut Bambang, saat ini pipanisasi dikerjakan oleh Bakrie dengan share 20 persen, dan PGN 80 persen. Dia pun menegaskan, PLN sejauh ini belum berfikir membangun sendiri pipa gas.

"Selain itu (pipa gas), kita dapat pasokan dari sumur Gundih sebesar 50 BBTUD, yang akan masuk akhir Mei atau awal Juni. Serta CNG, yang dibangun oleh anak Indonesia Power dan Pertamina, akan masuk tahun ini juga," terangnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Serikat Pekerja PLN Deden Adityadharma mengatakan, jika Bakrie dan PGN tidak sanggup merampungkan, pemerintah diharapkan mencabut hak khusus.

SP PLN juga mengatakan, jika setelah dicabut tidak ada juga yang meneruskan proyek tersebut, pemerintah diharapkan memberikan kesempatan kepada PLN untuk membangun sendiri pipa gas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com