Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Bank Syariah Hadapi Ketatnya Perebutan Dana Nasabah

Kompas.com - 15/04/2014, 12:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menengarai pertumbuhan perbankan syariah sedikit melambat pada tahun 2013 lalu. Hal ini terjadi lantaran banyak perbankan syariah yang menghadapi ketatnya persaingan perebutan dana pihak ketiga (DPK) tahun lalu.

"Perkembangan bisnis perbankan syariah tahun lalu sedikit rendah. Pertumbuhan aset mencapai 24,2 persen, atau 20 hingga 21 miliar dollar AS pada tahun 2013," kata Kepala Pengawasan Perbankan Syariah OJK Edy Setiadi pada diskusi bertajuk "Promoting an Islamic Economy in Indonesia as a Nation," Selasa (15/4/2014).

Pertumbuhan bisnis perbankan syariah tersebut, diakui Edy, seharusnya lebih tinggi, karena angka pertumbuhan aset yang hanya 24,2 persen sangatlah rendah. Berdasarkan evaluasi OJK, terdapat beberapa faktor rendahnya perkembangan pertumbuhan perbankan syariah.

"Pertama, ada kompetisi pemerolehan dana pihak ketiga, khususnya bank konvensional itu sangat ketat. Ini juga karena faktor kondisi makroekonomi. Selain itu pada kuartal III 2013 tingkat suku bunga mulai naik," ujar Edy.

Kondisi makroekonomi yang kurang stabil, misalnya gejolak inflasi, tentu saja berpengaruh terhadap kinerja perbankan syariah khususnya penyaluran kredit. Non performing fund (NPF) alias rasio dana macet perbankan syariah dinilai cukup tinggi, yakni sekitar 3 persen pada tahun 2013.

"Inflasi itu mengganggu (penyaluran) kredit, NPF tahun 2013 3 persen, sementara rasio kredit macet perbankan konvensional hanya 1,6 persen," jelas Edy.

Untuk tahun 2014 ini, Edy mengungkapkan regulator memprediksi pertumbuhan aset perbankan syariah dapat menembus kisaran 60 hingga 70 persen. Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, OJK akan menerbitkan beberapa aturan untuk mendorong pertumbuhan pasar.

"Kompetisi kami akui berat, dan akan lebih berat pada tahun 2015 karena ada Masyarakat Ekonomi ASEAN. Permintaan pasar juga menuntut perbankan syariah lebih kompetitif untuk dapat mempertahankan pertumbuhan," papar Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com