Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamendag: Praktik Berkebun Sawit di Indonesia Sudah Ramah Lingkungan

Kompas.com - 21/04/2014, 16:58 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Usaha kelapa sawit Indonesia sudah memiliki induk regulasi sertifikasi ramah lingkungan yang disebut Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), meski hingga saat ini implementasinya masih minim.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi menjelaskan, ISPO merupakan unggulan-unggulan dari regulasi Indonesia, mulai dari masalah pertanahan, masalah pertanian, dan regulasi terkait.

"Kita sekarang udah menetapkan ISPO berdasarkan keputusan Mentan sebagai sistem yang harus dianut oleh semua perusahaan Indonesia," kata Bayu ditemui seusai sambutan HUT Ke-50 UNCTAD, di Jakarta, Senin (21/4/2014).

Namun, Bayu mengakui, pemerintah sampai dengan saat ini belum mengeluarkan kebijakan untuk mengharuskan setiap ekspor crude palm oil (CPO) bersertifikat ISPO. Alasannya, regulasi ISPO masih dalam tahap awal. Di sisi lain masih ada tantangan terbesar implementasi ISPO, yakni small holders atau petani kecil.

"Petani kecil kita itu ada 42 persen kira-kira dari total produksi sawit, maka itulah yang menjadi perhatian kita untuk bsia mendapatkan sertifikat. Kalau yang besar itu relatif mudah," tuturnya.

Ditanya kapan aturan ISPO bersifat mandatory, Bayu menegaskan, secepatnya jika petani kecil sudah bisa memenuhi seluruh prasyarat ISPO. Agar terjadi akselerasi, maka pemerintah pun mengupayakan fasilitas sertifikasi ISPO.

"Dan kalau menurut saya sekarang ini tinggal komunikasinya. Praktik berkebunnya saja sudah ramah lingkungan, sebagian sudah. Tinggal setifikasinya saja. Contohnya di Sumatera Selatan itu kemarin kita memberikan sertifikasi. 12.000 petani mendapatkan sertifikat sustainable CPO," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com