"Akan ada kenaikan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Mungkin akan terjadi dalam satu atau dua tahun, seiring dengan perubahan yang dilakukan pemerintah," kata Fifi di Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Fifi mengatakan, pengelolaan risiko bencana alam harus terus dilakukan. Tujuannya adalah agar masyarakat miskin tidak terkena imbas akibat kondisi tersebut sekaligus melindungi rakyat secara umum.
"Perlindungan ini perlu dilakukan agar warga miskin bisa menanggulangi risiko bencana alam, dan harus dilakukan secara konsisten supaya tidak ada bencana alam yang menyusahkan kehidupan masyarakat," ujar Fifi.
Pada kesempatan sama, Direktur Laporan Pembangunan Dunia dari Bank Dunia Norman Loayza mengatakan pengelolaan risiko bencana alam sangat penting bagi pembangunan suatu negara. Jika pengelolaan tidak dilakukan, maka negara akan mengalami inflasi dan pelambatan pertumbuhan ekonomi.
"Jika risiko bencana alam tidak berhasil ditangani, maka akan ada ancaman inflasi karena kenaikan harga barang. Ini yang menjadi hambatan bagi prospek pertumbuhan," ujar Norman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.