Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Enam Gagasan Jokowi untuk Masalah Petanian

Kompas.com - 27/04/2014, 15:22 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Usai melakukan blusukannya di daerah pertanian pada kawasan Bogor, Jawa Barat, bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo mengungkapkan perlunya pembenahan di sektor pertanian dari kondisi saat ini. Pria yang akrab disapa Jokowi ini pun memiliki setidaknya enam gagasan agar kebutuhan pangan di tengah meningkatnya jumlah penduduk Indonesia tetap mencukupi.

"Kebijakan pertama, tanah pertanian harus produktif, lahan jangan sampai dikonversi pada kegunaan yang lain. Harus diamankan," kata Jokowi, disela kunjungannya pada kawasan pertanian di Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/4/2014).

Untuk yang pertama ini karena Jokowi melihat banyak area pertanian yang diubah menjadi lokasi industri dan tambang. Tidak hanya pada persawahan, alih fungsi lahan menjadi kegiatan industri juga terjadi seperti di ladang hutan sagu dan kebuh ubi-ubian. "Ini harus distop," ujar Jokowi.

Kebijakan kedua, lanjut Jokowi, yakni memberikan pendampingan kepada para petani sendiri. Misalnya dengan memanfaatkan lahan sempit menjadi lahan produktif. Petani juga menurutnya perlu diarahkan untuk tidak menggunakan bibit, pupuk dan pembasmi hama dari impor.

"Jadi menggunakan pupuk organik kompos dan benih sendiri," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, kebijakan ketiga yakni membangun infrastruktur pertanian. Misalnya, membangun bendungan dekat area pertanian untuk keperluan irigasi. Ia menilai masalah ini perlu agar pasokan air untuk tanaman tetap aman meski menjelang musim kering.

"Kondisi (sekarang) banyak yang rusak sehingga pada musim kemarau air enggak sampai. Bendungan baru harus dibangun," ujarnya.

Langkah keempat berikutnya, Jokowi memaparkan, kualitas air yang mengaliri area pertanian harus terjaga dari pencemaran. Bendungan yang ada jangan sampai dicemari oleh limbah industri yang masuk.

"Kualitas air di lapangan harus diawai. Limbah industri bisa mengurangi kesuburan (tanah)," ujar Jokowi.

Adapun yang kelima, Jokowi mengatakan teknologi pertanian harus menjangkau para petani untuk memudahkan mereka. Hal ini menurutnya menyulitkan petani ketika melakukan panen hasil pertanian.

Sementara untuk yang keenam, Jokowi mengatakan, para petani perlu dukungan untuk akses modal yang mudah diperbankan untuk menjalankan kegiatan mereka. "Bank pertanian harus didirikan khusus untuk diberikan pada petani. Petani posisinya kekurangan modal butuh akses permodalan," jelas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com