Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Grup Salim Makin Tebal

Kompas.com - 02/05/2014, 07:36 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Grup Salim menorehkan kinerja ciamik sepanjang Kuartal I 2014. Kontribusi dari lini usaha baru dan membaiknya harga komoditas turut menopang pertumbuhan kinerja pada periode tersebut.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tercatat naik hingga 26,9 persen menjadi Rp 16,36 triliun, dari sebelumnya Rp 12,89 triliun. 

Yang menarik, laba bersih INDF meroket tinggi hingga 90,1 persen menjadi Rp 1,37 triliun. Bandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 722,36 miliar. Dus, laba per sahamnya pun tumbuh dua kali lipat menjadi Rp 156 per saham dari sebelumnya Rp 82 per saham.

Moncernya kinerja ini disebabkan membaiknya kinerja lima kelompok bisnis INDF.  Anthoni Salim, Direktur Utama INDF menjabarkan, Grup makanan bermerek di bawah kendali PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) masih memberi kontribusi terbesar terhadap pendapatan perseroan.

ICBP menorehkan kenaikan laba sebesar 7 persen menjadi Rp 688,6 miliar. Penjualannya pun naik 20,7 persen menjadi Rp 7,36 triliun. ICBP pun menyumbang 44 persen terhadap total pendapatan INDF. ICBP sendiri memang getol berekspansi lewat jalan akuisisi. Bahkan, ICBP mulai mengantongi cuan dari bisnis barunya di sektor minuman. Sayangnya, margin laba bersih ICBP turun menjadi 9,4 persen dari 10,6persen . Tekanan margin ini disebabkan kenaikan bahan baku sejak tahun lalu. 

Di sisi lain, grup bogasari yang memproduksi tepung menyumbang pendapatan sebesar 25persen . Penjualan dari bisnis ini naik 17,4 persen karena adanya kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata. Sementara Grup Distribusi menyumbang pendapatan sebesar 7% terhadap total penjualan.

Lini usaha agribisnis yang sebelumnya menekan kinerja INDF pun mulai mengalami pemulihan. Grup Agribisnis mencatkan kenaikan penjualan sebesar 1,5 persen dan berkontribusi 16 persen  terhadap pendapatan INDF. 

Kinerja ciamik datang dari anak usahanya di bisnis olehan CPO, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).  Laba SIMP naik hingga 92,44 persen menjadi Rp 192,06 miliar. Sementara pendapatannya naik dari Rp 3,09 triliun menjadi Rp 3,17 triliun. 

Anthoni bilang, hal Ini disebabkan naiknya volume penjualan, mulai dari CPO, karet, gula, minyak goreng, margarin, dan minyak kelapa. Volume penjualan CPO juga naik dari 208.000 ton menjadi 213.000 ton. 

Sementara PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) membukukan kenaikan laba hingga dua kali lipat dari Rp 100,5 miliar menjadi Rp 223,62 miliar. Pendapatannya juga tumbuh menjadi Rp 1,2 triliun dari sebelumnya Rp 912,08 miliar.

Kontribusi positif dari Minzhong

Strategi INDF mengakuisisi seluruh saham China Minzhong juga membuahkan hasil manis. Hingga Maret 2014, kontribusi penjualan dari perusahaan pengolah sayuran ini sebesar Rp 1,34 triliun. Dengan begitu, anak usaha baru ini sudah berkontribusi 8 persen terhadap total penjualan INDF. 

Meski INDF juga membukukan kenaikan beban operasional, laba usaha INDF tetap tumbuh 46,6 persen menjadi Rp 1,96 triliun. Margin laba bersih juga naik menjadi 8,4 persen dari 5,6 persen . Namun, jika tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit INDF naik 24,3 persen menjadi Rp 925,1 miliar. 

"Dalam beberapa bulan ke depan, harga komoditas masih dapat naik karena potensi terjadinya El Nino," ujar Anthoni, Rabu (30/4/2014).

Dia bilang, untuk mempertahankan kinerjanya, INDF juga akan melakukan ekspansi ke berbagai kategori usaha baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com