Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Pabrik Baru, SMGR Dapat Pinjaman Bank Mandiri Rp 1,9 Triliun

Kompas.com - 07/05/2014, 14:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan memperoleh dana pinjaman sebesar Rp 1,9 triliun untuk membiayai proyek pembangunan pabrik semen Indarung VI di Sumatra Barat.

Direktur Keuangan Semen Indonesia Ahyanizzaman mengatakan pinjaman dengan skema sindikasi akan dipimpin PT Bank Mandiri Tbk. "Jumat besok kita akan tanda tangan dari sindikasi perbankan yang dipimpin Bank Mandiri. Dana pinjamannya sekitar Rp 1,9 triliun," kata Ahyanizzaman di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (7/5/2014).

Total investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik di Indarung diakui Ahyanizzaman berada pada kisaran Rp 3,25 triliun. Adapun kapasitas produksi pabrik baru tersebut mencapai 3 juta ton per tahun.

Porsi ekuitas perseroan mencapai 40 persen dan sisanya berasal dari perbankan. Lebih lanjut, ia mengatakan bunga yang akan didapatkan dari fasilitas kredit ini berkisar 9 hingga 9,5 persen dengan masa tenggang 3 tahun.

Fasilitas pinjaman ini tidak akan ditarik pada tahun ini, namun perseroan berencana akan menggunakannya pada kuartal IV tahun 2015 mendatang. Adapun terkait proses restrukturisasi hutang salah satu entitas usahanya, Thang Long Cement Ciam di Vietnam, perseroan telah mendapatkan pendanaan dari Bank Mandiri senilai Rp 1 triliun pada akhir bulan Maret lalu.

Namun hingga saat ini perseroan masih menunggu izin dari Bank Central Vietnam untuk melancarkan aksinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com