Diberitakan sebelumnya, koperasi tersebut mengalami kesulitan likuditas sehingga mulai telat membayar imbal hasil bulanan para nasabahnya.
"Kami (Cipaganti Citra Graha) dengan Koperasi Cipaganti beda institusi. Satu-satunya yang menjadi penghubung adalah Koperasi Cipaganti memiliki 4,4 persen atau 140 juta lembar saham di PT Cipaganti Citra Graha Tbk," kata Sekretaris Perusahaan Toto Moeljono di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (7/5/2014).
Beberapa waktu lalu, Rochman Sunarya, Kepala Koperasi Cipaganti mengatakan saat ini Koperasi Cipaganti memang tidak bisa tepat waktu membayar return per bulannya. Sebab, dana kelolaan diputar di investasi pertambangan batubara yang sedang berhenti beroperasi lantaran harganya anjlok.
Kondisi ini sejatinya telah terjadi sejak awal tahun ini. Namun menurut Rochman, kondisi bisnis yang kian seret terasa sejak Oktober tahun lalu. Kala itu, pemerintah memang mulai membuat regulasi tentang mineral dan pertambangan. Tak hanya itu, harga batubara yang anjlok juga membuat Cipaganti tak bisa menutup biaya produksi.
Untuk itu, Rochman meminta nafas tambahan untuk mengembalikan imbal hasil tersebut dalam waktu enam bulan. Dia menjanjikan, di Oktober, imbal hasil sudah berjalan dengan normal kembali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.