Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta Rajasa: Proyek MP3EI Dorong Pemerataan Pembangunan

Kompas.com - 08/05/2014, 15:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menko Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, mengklaim, pembangunan infrastruktur dan industri, sejak dicanangkannya Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), telah menunjukkan pemerataan.

Dari laporan, Komite Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), presentase untuk pembangunan infrastruktur saja, di Pulau Jawa menurun dari 70 persen menjadi kisaran 50 persen. Sementara proyek riil (industri) di Jawa tergolong kecil dari keseluruhan proyek di enam koridor MP3EI.

“Tujuan MP3EI tidak hanya mendorong investasi yang tinggi, tapi pemerataan dan pembangunan konektivitas berjalan sesuai yang kita harapkan,” tuturnya kepada wartawan, usai rapat koordinasi, di Kantor Kemenko, Jakarta, Kamis (8/5/2014).

Hatta menuturkan, realisasi atau pencapaian proyek infrastruktur hingga kuartal pertama tahun ini adalah sebesar Rp 397,730 triliun. Sementara proyek-proyek MP3EI yang terkait sektor riil mencapai Rp 441,181 triliun, yang terdiri atas APBN Rp 563 miliar, BUMN sebesar Rp 67,621 triliun, dan swasta sebesar Rp 294,018 triliun.

“Campurannya (kerjasama pemerintah swasta) Rp 78,979 triliun,” katanya.

Sama seperti proyek infrastruktur, realisasi hingga kuartal satu untuk sektor riil, lanjut Hatta, juga tersebar di enam koridor. Koridor Sumatera mencapai realisasi sebesar Rp 77,526 triliun, koridor Jawa sebesar Rp 78,634 triliun, sedangkan koridor Kalimantan senilai Rp 120,135 triliun.

Dia menambahkan, realisasi di koridor Sulawesi mencapai Rp 47,377 triliun, koridor Bali-Nusa Tengara sebesar Rp 36,300 triliun, dan koridor Papua-Maluku-Maluku Barat mencapai nilai Rp 81,209 triliun. “Dari sebaran project, tertinggi Kalimantan, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali, kemudian Papua, totalnya 174. Dari sebaran project tersebut menunjukkan Jawa kecil sekali untuk sektor riil dibandingkan keseluruhan hanya Rp 78 triliun terhadap Rp 441 triliun,” terang Hatta.

“Ini menunjukkan bahwa sebaran industri kita yang kita dorong ke arah luar Jawa tercapai, dalam arti bahwa kita mendorong KEK (kawasan ekonomi khusus), kluster industri di luar Jawa dengan paket-paket kebijakan dan insentif, berjalan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com