Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, BI Cermati Implementasi UU Minerba

Kompas.com - 09/05/2014, 15:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melakukan revisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 menjadi 5,1 sampai 5,5 persen. Ini lantaran realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2014 meleset dari perkiraan, yakni hanya mencapai 5,21 persen.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, revisi tersebut dilakukan bank sentral karena ekspor riil yang turun cukup tajam. Ia menjelaskan penerapan UU Mineral dan Batubara (Minerba) yang melarang ekspor mineral mentah (ore) menjadi salah satu penyebab ekspor yang terjun bebas.

"Sekarang bagaimana isu dalam penerapan UU Minerba itu bisa kemudian diatasi. Apakah smelternya bisa tumbuh lagi (dan) dikembangkan sehingga ekspornya bisa jalan lagi," kata Perry di Jakarta, Jumat (9/5/2014).

Selain itu, Perry menjelaskan, bank sentral pun mencermati apakah perusahaan yang sedang dan akan diberikan ijin ekspor akan kembali melakukan ekspor. Hal-hal seperti itu, kata Perry, berpengaruh terhadap perkembangan hingga kuartal I 2014 dan seterusnya. Penerapan UU tersebut diakuinya pasti memakan waktu.

"Revisi lebih karena ekspor riilnya jatuh. Tapi kalau pertumbuhan ekonomi domestik, apakah industri pengolahan, transportasi dan komunikasi, konstruksi masih tumbuh cukup bagus," ujar Perry.

Kemarin, Perry menjelaskan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2014 tercatat sebesar 5,21 persen lantaran terjadi kontraksi pada sisi ekspor. Ini terjadi karena ekspor di sektor pertambangan menurun akibat penurunan permintaan dari Tiongkok, harga komoditas yang mengalami penurunan.

Tak hanya itu, dampak penerapan UU Minerba pun ikut menjadi faktor melambatnya pertumbuhan ekonomi kuartal I. "Kita kira sudah ekspor di kuartal I dan II. Tapi sampai saat ini belum terjadi ekspor minerba (setelah diolah di smelter)," kata Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com