Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Kejelasan Kerjasama, Freeport Digugat Perusahaan "Smelter"

Kompas.com - 14/05/2014, 20:24 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indosmelt dan PT Nusantara Smelting merasa dilangkahi PT Freeport Indonesia terkait pembangunan smelter. Perusahaan tambang tersebut belakangan malah menggandeng PT Antam Tbk.

Atas langkah itu, Indosmelt dan Nusantara Smelting akan menggugat Freeport. Hal tersebut lantaran dua perusahaan itu merasa dirugikan karena tidak adanya kejelasan kerjasama dengan Freeport.

"Jika situasi seperti ini terus, maka pasti kita akan bawa ini ke hukum, dari perjanjian. maka Freeport yg jadi terlapor," ujar Juangga Mangasi, Direktur PT Nusantara Smelting Corporation di Jakarta, Rabu (14/5/2014).

Juanga mengatakan bahwa pihaknya tidak mau dinilai buruk oleh masyarakat karena terbengkalainya pembangunan smelter. "Karena kami nggak mau dikira buruk oleh semuanya, ini kan hitam diatas putih jadi pasti kita bawa ke hukum," katanya.

Namun demikian, Juangga tetap merasa yakin bahwa masalah ini dapat diselesaikan secara baik-baik. Oleh karena itu, pihaknya akan menunggu kejelasan masalah ini.

PT Indosmelt dan PT Nusantara Smelting merasa dirugikan karena masuknya PT Aneka Tambang dalam pengembangan Smelter.

Dengan masuknya Antam dalam pengembangan smelter, maka PT Indosmelt dan PT Nusantara Smelting mengklaim tidak lagi bisa beroperasi sehingga merasa dirugikan karena sudah melakukan pembebasan lahan, membayar teknologi dan vendor-vendor proyek yang mencapai biaya Rp 250 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com