Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Melimpah, Harga Minyak WTI Akhirnya Turun

Kompas.com - 16/05/2014, 07:12 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -Harga minyak patokan AS turun untuk pertama kalinya dalam empat sesi perdagangan pada Kamis (15/5/2014) waktu setempat (Jumat pagi WIB) karena persediaan mendekati rekor tertinggi, sementara Brent naik tipis didukung oleh krisis Ukraina.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun 87 sen menjadi ditutup pada 101,50 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juni naik 25 sen menjadi menetap di 110,44 dollar AS per barel, ketika kontrak Juni berakhir.

Bob Yawger dari Mizuho Securities menyebutkam, para investor di WTI fokus pada jumlah minyak mentah keseluruhan dari laporan persediaan minyak Departemen Energi AS (DoE) pada Rabu, sehingga mendorong aksi jual.  "Tampaknya pasar sangat kelebihan pasokan," katanya.

Harga minyak AS turun karena sebuah laporan pemerintah menunjukkan bahwa produksi minyak mentah AS mencapai tingkat tertinggi dalam 28 tahun .

Produksi AS meningkat sebesar 78.000 barel per hari menjadi 8,428 juta barel untuk pekan yang berakhir 9 Mei menurut laporan dari Badan Informasi Energi AS (EIA), unit statistik dari Departemen Energi AS.

Persediaan minyak mentah AS naik 0,9 juta barel menjadi 398,5 juta barel untuk pekan yang berakhir tanggal 9 Mei, EIA mengatakan Rabu, berada dalam kisaran mendekati rekor tertinggi mereka 399,4 juta barel pada akhir April.

Yawger mengatakan bahwa WTI juga mendapatkan tekanan dari aksi jual yang meluas di pasar ekuitas AS.

Indikator ekonomi AS bervariasi, dengan klaim pengangguran awal turun ke tingkat terendah tujuh tahun pada pekan lalu, tetapi produksi industri jatuh pada April. Inflasi konsumen sedikit lebih tinggi tetapi tetap lemah dan jauh di bawah target Federal Reserve 2,0 persen.

Para pedagang juga mencerna data "output" ekonomi zona euro untuk kuartal pertama yang datang lebih lemah dari yang diperkirakan.

Investor mencari perlindungan dari aset-aset berisiko di tengah berlangsungnya krisis Ukraina.

Para pemimpin interim Ukraina pada Kamis sedang berupaya keras untuk menjaga negara itu stabil menjelang pemilihan presiden 25 Mei, menekan dengan serangan militer di wilayah timur yang merupakan jantung industri Ukraina.

Ukraina adalah saluran penting untuk ekspor minyak dan gas Rusia ke Eropa, dan meningkatnya konflik dapat mengganggu pasokan dan mengirim harga melonjak, para analis mengatakan.

Pasar mengabaikan kenaikan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak 2014 dari Badan Energi Internasional (IEA).

IEA menaikkan proyeksi permintaan minyak 2014 sebesar 65.000 barel per hari menjadi 92,8 juta barel, terutama karena permintaan kuat tak terduga pada kuartal pertama, didorong oleh konsumsi di Amerika Serikat.

"Tidak ada kejutan besar dari IEA hari ini dengan fokus masih pada Ukraina di tengah meningkatnya premi risiko," kata analis VTB Capital Andrey Kryuchenkov kepada AFP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com