Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Penguatan Rupiah karena Deklarasi Capres, Ini Hanya Sementara

Kompas.com - 19/05/2014, 17:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Deklarasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dinilai ikut menggenjot penguatan nilai tukar rupiah. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) menganggap kondisi ini hanya sementara alias temporer.

"Kalau saya lihat, ini sifatnya temporer, dan ada faktor bagaimana pemilik dana melihat perkembangan situasi politik Indonesia dan kemudian ikut melepas dana valas sehingga menjadi supply yang besar," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Kantor Pusat BI, Senin (19/5/2014).

Menurut Agus, penguatan tersebut pada dasarnya terkait supply dan demand, serta banyak pengekspor dan pemilik dana yang mengikuti perkembangan politik Tanah Air. Oleh karena itu, saat kondisi politik menunjukkan kondisi yang dinilai baik, maka rupiah akan menguat dan pemilik dana melepas valas.

"Sekarang ini, kalau seandainya ada penguatan yang sifatnya karena ada pengumuman-pengumuman, yang secara politik baik menurut investor, itu tentunya sifatnya sementara," ujar Agus.

Bank Indonesia berharap langkah-langkah politik ke depan bisa menghasilkan sesuatu yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan dan keyakinan para pemilik dana pun tinggi.

"Yang pasti itu menjadi lebih permanen. Akan tetapi, kalau yang saya lihat, secara fundamental sudah kita bahas. Yang sekarang ini kalau terjadi perubahan lebih karena temporer, karena perkembangan situasi politik," ujar dia.

Sebagai informasi, berdasarkan kurs tengah BI, nilai tukar rupiah bertengger pada posisi Rp 11.487 per dollar AS pada tanggal 14 Mei lalu. Tanggal 16 Mei, rupiah menguat pada posisi Rp 11.415 per dollar AS dan pada hari ini rupiah kembali menunjukkan penguatan pada posisi Rp 11.351 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com