Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INDEF: Penerapan Cukai Rokok Tak Adil

Kompas.com - 20/05/2014, 14:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen rokok kretek PT HM Sampoerna Tbk merestrukturisasi dua pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Jember dan Lumajang, Jawa Timur per 31 Mei 2014. Restrukturisasi ini berdampak kepada sekitar 4.900 karyawan di Jember dan Lumajang kehilangan pekerjaannya.

Terkait kebijakan HM Sampoerna tersebut, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati memandang kebijakan ini terjadi lantaran kesalahan pemerintah yang menerapkan cukai yang tidak adil. Ketidakadilan ini membuat industri rokok tangan mengalam kerugian.

Menurut Enny, saat ini sistem cukai tidak memiliki perbedaan antara rokok kretek tangan dengan sigaret kretek mesin (SKM). "Seharusnya pertimbangan mesin harusnya lebih tinggi. Mesin itu satu menit bisa menghasilkan 8.000 batang," kata Enny di Jakarta, Selasa (20/5/2014).

Apabila pemerintah memperhatikan nasib buruh pabrik rokok, seharusnya cukai rokok SKT dan SKM harus dibedakan. Cukai rokok mesin seharusnya jauh lebih tinggi dibandingkan rokok kretek buatan tangan.

"Mestinya SKM dinaikkan jadi ada trade off. Sebenarnya cukai bisa tidak hanya rokok. Indonesia punya banyak komoditas dan objek cukai," ujar Enny.

Dia menjelaskan, selain permasalahan penerapan cukai, penutupan pabrik rokok tersebut juga disebabkan kenaikan UMP (upah minimum provinsi) yang cukup tinggi. Sehingga, biaya operasional perusahaan pun menjadi semakin tinggi, sementara pendapatan berkurang.

"Tuntutan kenaikan UMP dan sebagainya. Makanya perusahaan rokok lebih pilih konversi ke mesin. Karena jadinya lebih memikirkan bisnisnya," jelas Enny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Whats New
Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com