Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBN Harus Mampu Mitigasi Ketidakstabilan Ekonomi

Kompas.com - 20/05/2014, 15:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini pemerintah mengajukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 kepada DPR. Perubahan diajukan lantaran asumsi makroekonomi dalam APBN meleset dari target, terlihat dari capaian pada kuartal I-2014.

Menurut Direktur INDEF Enny Sri Hartati, sebenarnya APBN merupakan cerminan politik anggaran dan arah kebijakan fiskal. Adapun asumsi adalah dasar menyusun kebijakan dan menentukan target pembangunan yang akan dicapai.

"Esensi keberadaan APBN mestinya justru harus menjadi instrumen dalam mengantisipasi dan memitigasi berbagai potensi fluktuasi dan instabilitas perekonomian. APBN harus merefleksikan arah kebijakan fiskal dalam mengoptimalkan fungsi alokasi produksi, stabilisasi, dan pemerataan pembangunan ekonomi," kata Enny di Jakarta, Selasa (20/5/2014).

Enny mengungkapkan, jika pemerintah dan DPR sepakat merevisi APBN 2014, maka titik tolak pembahasannya adalah bagaimana APBN-P 2014 harus mampu merespon persoalan perekonomian semester I 2014 dan efektif mengoptimalkan kinerja ekonomi ke depan.

"Persoalan kinerja ekonomi awal 2014 tidak saja persoalam buruknya kualitas pertumbuhan ekonomi, tapi juga dihadapkan pada melambatnya angka pertumbuhan. Triwulan I 2014, ekonomi hanya tumbuh. Pembahasan APBN-P 2014 seharusnya tidak berhenti hanya membahas persoalan membengkaknya subsidi BBM akibat asumsi nilai tukar yang meleset dan potensi membengkaknya defisit APBN," ujar Enny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com