Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumus BI Mengendalikan Inflasi

Kompas.com - 21/05/2014, 09:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengajak seluruh kepala daerah, baik gubernur, bupati, maupun walikota untuk bersama-sama pemerintah pusat mengendalikan inflasi. Hal ini karena sebagian besar komponen penyumbang inflasi berasal dari daerah.

"Sumber inflasi 80 persennya berada di daerah. Kalau mau mengendalikan inflasi, gubernur harus memberikan perhatian ke pengendalian inflasi. Indonesia terdiri atas 17.000 pulau, tapi hanya ada beberapa pulau yang besar. Akan tetapi, inflasi ada yang di bawah 6 persen dan ada yang di atas 8 persen," kata Agus pada acara Sarasehan Nasional: Kebangkitan Ekonomi Bangsa di Jakarta, Selasa (21/5/2014) malam.

Sebagai upaya pengendalian inflasi tersebut, Agus merekomendasikan para kepala daerah untuk mengimplementasikan rumus 4 K.

Pertama, ketersediaan pasokan. Agus menegaskan, para kepala daerah harus memastikan pasokan komoditas-komoditas strategis tersedia, apalagi pada menjelang hari raya.

Kedua, keterjangkauan harga. Agus menjelaskan, para kepala daerah harus memperhatikan apakah pembentukan harga di pasar-pasar utama di daerahnya terjadi dengan baik. Selain itu, di beberapa kabupaten harus terdapat cadangan komoditas strategis.

"Cantumkan harga komoditas di pasar secara publik. Kalau ada apa-apa harus segera intervensi dengan misalnya mengadakan pasar murah. Saat barang tidak ada, kita harus langsung sediakan," ujar Agus.

Rumus ketiga adalah kelancaran distribusi. Kepala daerah, kata Agus, harus memastikan seluruh fasilitas transportasi beroperasi dengan baik, termasuk pelabuhan dan stasiun kereta api. Selain itu, pemerintah daerah juga perlu melakukan koordinasi dengan para penegak hukum agar kelancaran distribusi barang tidak terganggu lantaran "dicegat" di tengah perjalanan.

"Keempat adalah komunikasi. Ini penting untuk mengendalikan ekspektasi. Saat ada berita komoditas tidak ada, biasanya langsung spekulasi dan harga naik. Kami rekomendasikan selalu berkomunikasi. Kalau perlu datang langsung ke gudang untuk pastikan stoknya ada," tegas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com