"Janji-janji Jokowi juga Prabowo tidak akan terealisasi dengan APBN saat ini," ujar Didik saat menjadi pembicara dalam diskusi Prediksi Arah Perekonomian Indonesia Pasca Pemilu di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Didik menjelaskan, APBN yang sangat terbebani oleh subsidi BBM membuat pemerintahan mendatang menanggung beban yang berat. Selain itu, defisit perdagangan saat ini juga mempengaruhi kekuatan APBN.
Namun, tambah Didik, Presiden baru bukan tidak ada peluang merealisasikan janji-janjinya. Jika Presiden dan Wakil Presiden baru nanti mampu berkompromi dengan pasar, maka janji-janji selama kampanye bisa direalisasikan.
Penting untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada bulan Januari 2014 mencatat defisit sebesar 0,43 miliar dollar AS. Deputi Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono mengatakan defisit nilai perdagangan disebabkan defisit sektor migas yang besar yaitu 1,06 miliar dollar AS.
Sementara ituterkait dengan subsidi BBM, dalam RAPBN-Perubahan 2014 telah menetapkan pagu belanja subsidi BBM sebesar Rp285 triliun atau naik Rp74,3 triliun dari pagu yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp210,7 triliun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.