Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Bayar Utang Merosot

Kompas.com - 21/05/2014, 15:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemampuan Indonesia membayar utang luar negeri kian merosot akibat besarnya impor minyak dan turunnya ekspor. Hal itu tecermin dalam rasio pembayaran utang yang mencapai 46,31 persen pada triwulan I-2014. Rasio tersebut berdasarkan neraca pembayaran Mei 2014.

Rasio pembayaran utang (DSR) dihitung dari kewajiban pembayaran utang dibagi dengan ekspor. Semakin besar kewajiban pembayaran utang pada triwulan 1-2014 itu, semakin tinggi DSR. Apalagi jika ekspor triwulan tersebut melemah. Semakin besar rasio DSR, kemampuan atau daya membayar utang luar negeri berkurang.

Ekonom senior PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Andry Asmoro, mengakui tidak ada angka patokan mengenai rasio DSR yang membahayakan kondisi utang suatu negara. ”Semakin rendah DSR, semakin aman,” kata Andry di Jakarta, Selasa (20/5).

Data Bank Indonesia, DSR pada akhir tahun 2009 sebesar 21,69 persen. Rasio itu turun menjadi 19,83 persen pada tahun 2010, tetapi meningkat lagi menjadi 21,65 persen pada tahun 2011.

Namun, pada tahun 2012 rasio itu meningkat signifikan menjadi 35,59 persen. Bahkan, pada akhir tahun 2013 meningkat lagi menjadi 43,38 persen.

Impor minyak

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengemukakan, penyebab tingginya DSR pada triwulan I-2014 masih sama seperti pada triwulan IV-2013, yakni impor minyak. Bahkan, impor minyak juga yang menyebabkan neraca perdagangan menjadi defisit.

”Impor minyak dengan letter of credit atau pembiayaan perdagangan sepertinya masih besar,” kata Tirta.

Selain itu, kata Tirta, ditambah dengan pembayaran utang yang jatuh tempo pada periode triwulan I-2014.

Data transaksi berjalan triwulan I-2014, impor minyak sebesar 9,565 miliar dollar AS. Pada tahun 2013, impor minyak 40,372 miliar dollar AS. Pada tahun 2012, impor minyak 38,327 miliar dollar AS.

Menurut Andry, impor minyak harus dikendalikan. Pemerintah harus memiliki strategi untuk menjaga impor minyak.

”Rasio DSR yang membesar akibat impor minyak ini harus diwaspadai,” kata Andry.

Utang luar negeri Indonesia per Maret 2014 276,492 miliar dollar AS. Dengan asumsi Rp 11.000 per dollar AS, utang luar negeri itu setara dengan Rp 3.041 triliun.

Utang luar negeri tersebut terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar 130,512 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.435 triliun. Adapun utang swasta sebesar 145,98 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 1.605 triliun. (IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com