Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gula Rafinasi Merembes ke Pasar, RNI Minta Ketegasan Gubernur

Kompas.com - 22/05/2014, 11:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rembesan gula rafinasi yang memukul para petani gula dinilai disebabkan tidak adanya ketegasan pemerintah pusat dalam menindak para pelakunya.

"Kementerian Perdagangan ini terus memberikan izin impor, impor, impor, padahal stok cukup. Ini yang membuat penjualan gula tebu (petani) sulit," terang Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Ismed Hasan Putro, kepada Kompas.com, (22/5/2014).

Dia mengatakan, tidak adanya pembatasan gula asing yang masuk mengancam para petani tebu, dan malah memunculkan adanya kemungkinan perembesan. Ismed pun menegaskan, sampai hari ini tidak pernah ada ketegasan dari pemerintah pusat soal peredaran gula rafinasi.

Namun demikian, menurutnya, ketidaktegasan pemerintah pusat dalam membatasi peredaran gula impor, seharusnya bisa ditegaskan oleh pemerintah daerah (pemda). Ismed mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Gubernur Jawa Timur, Sukarwo, yang melarang peredaran gula impor.

"Hanya Jatim yang berani malarang. Jabar, Jateng, enggak ada. Saya berharap Pak Aher sama Pak Ganjar bisa meniru Pak Karwo. Jadi, kalau pemerintah pusatnya mandul, diharapkan pemda bisa beraksi. Kan sudah ada otonomi daerah," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com