Syaifullah Tamliha, juru bicara Fraksi PPP, mengatakan, fraksi berlambang ka'bah itu meminta pemerintah memperbaiki pos pengeluaran agar lebih produktif.
"Anggaran pemerintah pusat agar tidak terbebani belanja pegawai," lanjutnya dalam sidang paripurna RAPBN 2015, di Gedung Parlemen, Senin (26/5/2014).
Dia bilang, di tengah kondisi makro yang rentan, fiskal seharusnya diarahkan pada perbaikan kondisi utang luar negeri.
Sebagai informasi utang luar negeri Indonesia kembali naik pada Maret 2014, mencapai 276,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 3.138,55 triliun dengan kurs 1 dollar AS=Rp 11.351), atau naik 4,4 miliar dollar AS dibanding Februari 2014.
Di sisi lain, dia mengatakan, APBN 2015 seharusnya disusun dengan pertimbangkan menyelesaikan masalah pangan, infrastruktur dan pengangguran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.