Hal ini berbeda dengan tahun lalu, ketika pemerintah mengendalikan anggaran subsidi BBM dengan menaikkan harga BBM bersubsidi.
“Tahun lalu, langkah kita adalah menaikkan harga BBM, jadi sedikit banyak itu kan terkompensasi. Sekarang kan dengan situasi politik begini tidak mudah menaikkan harga. Karena tidak mudah menaikkan harga, opsinya ada di volume. Namun, soal volume, itu kembali lagi ke (wewenang) Kementerian ESDM,” ujar Menteri Keuangan Chatib Basri, Senin (26/5/2014).
Sebagaimana diketahui, anggaran subsidi BBM, LPG, dan BBN naik dari Rp 210,7 triliun menjadi Rp 285 triliun dalam RAPBN Perubahan 2014. Sementara itu, subsidi listrik naik dari Rp 71,4 triliun menjadi Rp 107,1 triliun.
Chatib memaparkan, dengan naiknya volume subsidi BBM menjadi 48 juta kiloliter, dalam asumsi bahwa rupiah sama dengan tahun lalu, maka penambahan anggaran subsidi sebesar Rp 74 triliun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.