"Bisa gak, Sabtu Minggu tidak pakai BBM subsidi, itu baru dikaji. Kalau kebijakan untuk rakyat banyak harus dicoba, kalau tidak dicoba rakyat ribut," ujar Jero Wacik setelah rapat koordinasi kebijakan minerba di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu malam (28/5/2014).
Jero menjelaskan, pengkajian program tersebut karena pemerintah kesulitan menekan tingginya konsumsi BBM bersubsidi. Menurutnya, pemerintah telah mencoba mengurangi konsumsi BBM dengan mengurangi volume agar ketersediaannya mampu mencukupi kebutuhan tahun 2014 ini. Namun, bukanya menurun, konsumsi BBM malah meningkat dan menekan balik Pemerintah.
"Kita coba (kurangi volume) tapi daya beli kuat, permintaan semakin naik, mau neken konsumsi tapi konsumsinya malah makin naik juga," katanya.
Jero mengatakan, kuota BBM subsidi pada tahun 2014 yaitu 48 juta kilo liter. Sementara, sampai bulan April 2014, konsumsi BBM subsidi sudah mencapai 15 juta kilo liter.
Angka tersebut dikhawatirkan akan terus meningkat seiring dengan adanya beberapa hari besar yaitu Hari Raya Idul Fitri, Pemilihan Presiden, Natal dan Tahun baru. "Tahun ini subsidi BBM 48 juta kilo liter, sampai April 15 juta, kalau akhir nanti tinggal kali tiga. Belum nanti Idul Fitri, Natal, tahun baru, Pilpres, ini banyak juga loh yang pakai BBM," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.