Rasio NPL tersebut dinilai cukup aman dalam penyaluran kredit. "NPL nett masih 1,01 persen. Resiko kredit bank masih aman. Kalau kita menggunakan threshold, itu sekitar 5 persen," kata Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan II OJK Endang Kusulanjari di Jakarta, Jumat (30/5/2014).
Endang menjelaskan, NPL pada Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I dengan modal inti antara Rp 100 miliar sampai di bawah Rp 1 triliun mencapai 0,99 persen. Adapun bank BUKU II dengan modal inti Rp 1 triliun sampai Rp 5 triliun, NPL mencapai 1,35 persen.
"Bank BUKU III (modal inti Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun) NPL-nya mencapai 1,28 persen. Bank BUKU IV yang memiliki modal mulai Rp 30 triliun, NPL-nya hingga Maret 2014 mencapai 0,67 persen. Bank besar kreditnya besar. Jadi memang pembagiannya juga besar," jelas Endang.
Lebih lanjut Endang menyebut NPL Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai Rp 23,55 triliun atau 19,47 persen dari porsi UMKM terhadap total penyaluran kredit, yakni sebesar Rp 643 triliun.
"Untuk NPL gross UMKM itu mencapai 3,66 persen. Di bank BUKU I NPL grossnya 5,09 persen, bank BUKU II 4,91 persen, bank BUKU III sebesar 2,99 persen dan bank BUKU IV NPL mencapai 3,44 persen," papar Endang.
Guna mengantisipasi NPL yang terlalu tinggi, lanjut dia, OJK terus mengingatkan perbankan agar menyalurkan kredit dengan tepat dan tidak sembarang. Ini karena bila bank tak hati-hati dalam menyalurkan kredit, maka NPL pun dapat meningkat dan kesehatan bank dapat terganggu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.