Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garmen Bangladesh Raup 500 Juta Dollar AS Berkat Piala Dunia

Kompas.com - 03/06/2014, 10:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


DHAKA, KOMPAS.com
- Industri garmen Bangladesh meraup setidaknya 500 juta dollar AS di sisi ekspor berkat pesanan jahitan seragam Piala Dunia 2014 untuk para penggemar di seluruh dunia. Sebelumnya, industri ini sempat terpukul akibat serangkaian bencana.

Ketua Asosiasi Produsen dan Eksportir Pakaian Bangladesh (BKMEA) Mohammad Hatem mengatakan, pengiriman garmen dari Bangladesh tumbuh 14 persen tahun ini karena didorong pesanan seragam Piala Dunia. BKMEA memiliki 1.000 anggota berupa pabrik garmen, yang kebayakan memproduksi t-shirt.

"Sekitar 100 pabrik kami memperoleh pesanan untuk membuat jersey untuk penggemar Piala Dunia. Kami tidak punya angka akurat total nilai ekspor untuk pernak-pernik terkait Piala Dunia. Akan tetapi, sepertinya akan sekitar 500 juta sampai 1 miliar dollar AS," kata Hatem seperti dikutip Channel News Asia, Selasa (3/6/2014).

Hatem mengungkapkan, pabrik pakaian di Bangladesh memasok pakaian olahraga merek besar seperti Puma dan Adidas serta memproduksi seragam untuk penggemar hampir seluruh tim peserta Piala Dunia, yakni sebanyak 32 tim negara. Hal ini seiring dengan reputasi industri garmen Bangladesh, yakni ongkos produksi yang murah.

Bangladesh merupakan produsen pakaian terbesar kedua dunia setelah Tiongkok. Industri ini menyumbang 80 persen ekspor tahunan negara itu dan memberikan lapangan kerja bagi setidaknya 4 juta orang.

"Pabrik saya saja memproduksi 250.000 jersey negara-negara seperti Jerman, Prancis, Spanyol, Belgia, Italia, dan Portugal," ujar Hatem.

Rezaul Hasanat, salah satu pemasok Puma di Bangladesh, bahkan mengantongi pesanan senilai 3 juta dollar AS untuk membuat seragam untuk penggemar tim Brazil, Argentina, dan Chile.

"Jika anda menghitung seluruh pernak-pernik terkait Piala Dunia yang diproduksi pabrik-pabrik Bangladesh tahun ini, saya tidak heran bila angkanya mencapai 1 miliar dollar AS," ujar Hasanat.

Pesanan-pesanan tersebut datang setelah beberapa bencana memukul industri garmen Bangladesh. Salah satunya adalah hancurnya pabrik Rana Plaza pada April 2013 lalu yang menewaskan setidaknya 1.138 orang.

Nah, bagaimana dengan industri garmen Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com