Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Tantang Capres Berani Naikkan Harga BBM Subsidi

Kompas.com - 03/06/2014, 17:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Permasalahan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tetap menjadi polemik setiap pembahasan RAPBN. Untuk itu, Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri menantang calon presiden (capres) untuk berani menaikkan harga BBM subsidi.

Chatib mengatakan, saat ini anggaran subsidi energi cukup besar, yakni mencapai Rp 45 triliun. Jika dibagi menjadi 12 bulan, maka anggaran subsidi mencapai kira-kira Rp 37 triliun per bulan.

"Opsi kenaikan harga (BBM subsidi) 2013 kita, sudah meminta waktu itu. Kalau sekarang situasi politik tidak mudah, keputusan strategis tidak boleh diambil. Kalau kedua kandidat capres secara jelas meminta kenaikan harga dan kalau partai-partai menginginkan kenaikan harga BBM demi masa depan bangsa, kita bisa bicarakan," kata Chatib saat rapat dengan Badan Anggaran DPR di Gedung Parlemen, Selasa (3/6/2014).

Dia mengungkapkan saat pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II berakhir pada bulan Oktober mendatang, ia menginginkan defisit fiskal akibat subsidi BBM tidak terjadi. Untuk mengurangi defisit, pihaknya bahkan telah memangkas anggaran kementerian dan lembaga.

"Ini kita bahas agar tidak ada beban untuk presiden baru karena defisit melebihi 3 persen itu November nanti. Sebagai bangsa, tidak boleh melakukan ini," Chatib menerangkan.

Di samping itu, Chatib pun berharap ada kerja sama antara DPR dan pemerintah agar defisit fiskal tidak terjadi.

"Makanya kami lakukan pemotongan anggaran. Kalau mau kasih beban (terhadap pemerintahan selanjutnya), kami tidak akan datang dengan pemotongan anggaran di APBN-P ini," dia menjelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com