Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Kelas Menengah Susah Diajak Berhemat Energi

Kompas.com - 04/06/2014, 20:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kebutuhan energi, baik bahan bakar minyak maupun listrik terus meningkat. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, menuding kelas menengah paling susah berhemat.

“Kemajuan kesejahteraan 50 juta kelas menengah, salah satunya membutuhkan energi. Mereka itu salah satu cirinya sangat sulit diajak berhemat. Mereka bilang ‘Sudah pak, siapkan listriknya, kami mampu bayar’,” kata Jero, Rabu (4/6/2014).

Padahal, soal energi tak hanya urusan harga, namun juga pasokan. Dengan kebutuhan energi yang terus meningkat, Jero mengatakan pemerintah perlu memutar otak untuk mencukupi permintaan tersebut.

Sayangnya, saat ini sumber energi Indonesia masih bertumpu pada energi fosil, seperti minyak, gas dan batubara. Jero mengatakan, saat ini sudah sangat berat jika Indonesia menggantungkan kebutuhan energi kepada minyak bumi. Pasokan menipis, dan impor pun akan menyedot anggaran.

Impor minyak bumi untuk mencukupi kebutuhan 50 juta kelas menengah. Di sisi lain, sumber energi gas saat ini sedang tumbuh. Namun, pada saatnya, lanjut Jero, gas bumi juga akan bernasib serupa minyak bumi lantaran masih berbahan dasar fosil.

“Ke depan, karena itu (minyak bumi, gas, batubara) akan berkurang, energi baru terbarukan lah jawabannya,” imbuhnya.

Dia menyebut, ada sumber energi lain yang masih bisa dikembangkan seperti, air, angin, biomassa, panas bumi, dan matahari. Sebagai informasi, kebutuhan listrik nasional rata-rata tumbuh 9 hingga 10 persen per tahun.

Di sisi lain, lantaran pelemahan nilai tukar rupiah, diperkirakan subsidi listrik tahun anggaran 2014 membengkak menjadi Rp 107,1 triliun, dari anggaran awalnya senilai Rp 71,4 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com