"Anggaran Rp 90 triliun atau sebesar 45 persen dari subsidi BBM, negara tidak ada rakyat miskinnya," kata Bagoes dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (6/6/2014).
Angka tersebut adalah asumsi dari perhitungan Badan Pusat Statistik, yang menyatakan dibutuhkan setidaknya Rp 280.000 subsidi langsung untuk rakyat miskin. Dia bilang, saat ini jumlah rakyat miskin sekitar 11,6 persen dari populasi.
Di sisi lain, subsidi bahan bakar minyak yang hampir menyentuh Rp 300 triliun, lebih banyak dinikmati oleh masyarakat yang tidak miskin.
Realokasi anggaran subsidi bahan bakar minyak, lanjut Bagoes, tidak hanya bisa mengurangi angka kemiskinan, namun juga membangun infrastruktur.
"Bangun tol dari Aceh ke Sumatera Rp 200 triliun, itu cukup. Rakyat miskin di indonesia tidak ada, infrastruktur dibangun," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.